Pada satu senja menjelang petang, ketika belum lagi gelap malam
Baru semburat jingga dan rona merah darah, malu2 menggusur hari dengan tidak sabar
Aku menghentikan langkah
Lelah, penat dan sakit sekujur badan seharian
(sepintas kutoleh ke belakang pundak, cuma mau tahu seberapa jauh aku berlari)
Gaunku berdebu, bukan lagi putih berenda tapi compang camping kelabu
telapak kaki dan tanganku berabu, perih pecah2 terlukai bebatuan jalan
tubuhku bau asam keringat dan anyir darah dari luka2 kecil itu
Kau di sebelah,
bersih harum dengan jubah megah pengantin dan segala atribut kemuliaan
Menggengam lembut erat tanganku,
kulirik dengan ekor mata (rasa salah, rendah dan tak layak mengkoyak mencabik pertahanan terakhirku)
luruh… kubiarkan luruh!
Makin dalam tertunduk,
ingin tergulung hingga tak tampak busuknya pengkhianatku dari jendela mata
Sembunyi atau… lari!
Tajam kau tangkap sesal dalam hinaku
Tercekat oleh kasih luar biasa dalam yang menyakitimu
Tersayat melihat kehancuran bertubi2 mencambukku tanpa ampun
Engkau bertanya, lebih banyak dengan mata dari pada suara
Lebih banyak dengan iba nelangsa dari pada marah kecewa
Kenapa lari?
Padahal bisa diam dan berteduh di sini
Pada hamparan lembut di bawah pohon apel berbunga putih wangi
Sudah kusiapkan tempat indah untuk kita
Berbaring, berdua menikmati cinta
Kenapa sendiri, berat dan sepi?
Padahal boleh bergayut manja di lenganku
Menggantung semua beban dan letihmu padaku
Aku bersedia! Sungguh2 mau, karena cinta mati padamu.
Tak ada satupun, yang terburuk terjahat sekalipun!
Yang bisa kau lakukan untuk mengusirku darimu, apalagi membuatku muak dan membuangmu.
Aku akan berusaha, dan sudah kulakukan dengan taruhan darah dan mahkota!
Untuk merebut kembali cintamu.
Dari nafsu2 kasar menjijikkan yang tak layak menyentuhmu.
Aku mencintaimu!
Mengapa tak bisa kau cintai aku?
Kau milikku!
Pengantinku dengan siapa aku harus bersanding!
Berbaring berdua, kau dan aku, membagi cinta.
***
Kikz – May 2, 2009
Wednesday, May 20, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment