Sunday, May 24, 2009

I hope you dance!

I hope you never lose your sense of wonder
You get your fill to eat
But always keep that hunger
May you never take one single breath for granted
God forbid love ever leave you empty handed
I hope you still feel small
When you stand beside the ocean
Whenever one door closes, I hope one more opens
Promise me that you'll give fate a fighting chance

And when you get the choice to sit it out or dance
I hope you dance
I hope you dance

I hope you never fear those mountains in the distance
Never settle for the path of least resistance
Living might mean taking chances
But they're worth taking
Lovin' might be a mistake
But it's worth making
Don't let some hell bent heart
Leave you bitter
When you come close to selling out
Reconsider
Give the heavens above
More than just a passing glance

And when you get the choice to sit it out or dance
I hope you dance
(Time is a wheel in constant motion always)
I hope you dance
(Rolling us along)
I hope you dance
(Tell me who)
I hope you dance
(Wants to look back on their years and wonder)
(Where those years have gone)

I hope you still feel small
When you stand beside the ocean
Whenever one door closes, I hope one more opens
Promise me that you'll give faith a fighting chance

And when you get the choice to sit it out or dance
Dance
I hope you dance
I hope you dance
(Time is a wheel in constant motion always)
I hope you dance
(Rolling us along)
I hope you dance
(Tell me who)
(Wants to look back on their years and wonder)
I hope you dance
(Where those years have gone)

(Sung for Tiara, my own 'life dancer'! It's a great wisdom of life from a mother's heart to a mother's heart! Thanks to LeAnne Rhymes for a great song!)

Kikz.


Wednesday, May 20, 2009

Pengantinku.

Pada satu senja menjelang petang, ketika belum lagi gelap malam
Baru semburat jingga dan rona merah darah, malu2 menggusur hari dengan tidak sabar

Aku menghentikan langkah
Lelah, penat dan sakit sekujur badan seharian
(sepintas kutoleh ke belakang pundak, cuma mau tahu seberapa jauh aku berlari)
Gaunku berdebu, bukan lagi putih berenda tapi compang camping kelabu
telapak kaki dan tanganku berabu, perih pecah2 terlukai bebatuan jalan
tubuhku bau asam keringat dan anyir darah dari luka2 kecil itu

Kau di sebelah,
bersih harum dengan jubah megah pengantin dan segala atribut kemuliaan
Menggengam lembut erat tanganku,
kulirik dengan ekor mata (rasa salah, rendah dan tak layak mengkoyak mencabik pertahanan terakhirku)
luruh… kubiarkan luruh!
Makin dalam tertunduk,
ingin tergulung hingga tak tampak busuknya pengkhianatku dari jendela mata
Sembunyi atau… lari!

Tajam kau tangkap sesal dalam hinaku
Tercekat oleh kasih luar biasa dalam yang menyakitimu
Tersayat melihat kehancuran bertubi2 mencambukku tanpa ampun
Engkau bertanya, lebih banyak dengan mata dari pada suara
Lebih banyak dengan iba nelangsa dari pada marah kecewa

Kenapa lari?
Padahal bisa diam dan berteduh di sini
Pada hamparan lembut di bawah pohon apel berbunga putih wangi
Sudah kusiapkan tempat indah untuk kita
Berbaring, berdua menikmati cinta

Kenapa sendiri, berat dan sepi?
Padahal boleh bergayut manja di lenganku
Menggantung semua beban dan letihmu padaku
Aku bersedia! Sungguh2 mau, karena cinta mati padamu.
Tak ada satupun, yang terburuk terjahat sekalipun!
Yang bisa kau lakukan untuk mengusirku darimu, apalagi membuatku muak dan membuangmu.
Aku akan berusaha, dan sudah kulakukan dengan taruhan darah dan mahkota!
Untuk merebut kembali cintamu.
Dari nafsu2 kasar menjijikkan yang tak layak menyentuhmu.

Aku mencintaimu!
Mengapa tak bisa kau cintai aku?
Kau milikku!
Pengantinku dengan siapa aku harus bersanding!
Berbaring berdua, kau dan aku, membagi cinta.

***
Kikz – May 2, 2009


Pengantinku [2]

Aku malu
Cukupkah aku
Bersanding dengan Kemuliaan
Berbaring membagi cinta dengan Kesucian
…sedang aku
compang camping, kotor dan bau
aku ini, semua yang berlawanan dengan cintaMu!

***
Kikz – May 2, 2009


Pengantinku [3]

Aku memandangmu dengan cinta yang sangat berbeda
Aku saja yang mengerti, kau dan dunia tak bisa
Aku menimbang, mengukur dan menilai hargamu dengan takaran hargaKu
Kau kasihKu!
Molek indah di mataKu
Bukan belahan… tapi seutuhnya jiwaKu!

Kau cantikKu!
Kucintai karena penderitaanmu
Di hancur hatimu Aku mau tinggal
Di manis rindumu justru Aku suka berdiam
Kukecap engkau, manisKu
…dan kunikmati!
Ini mataKu, boleh kau pinjam sebentar
Agar mampu kau lihat kecantikanmu dari cara pandangKu.

Jangan takut malam, jangan hiraukan bayang2 petang
Sebab esok pagi Kubangunkan fajar dan Kutaruh mentari di wajahmu
Tak akan sempat kau ingat takutmu
Sebab terangnya akan menyilaukan matamu
Tak akan kau ingat pahit sesal dan hina dinamu
Sebab manis cinta kita akan merajai saraf rasa di kecapmu.

Kau pengantinKu
Kau yang kumau!

***
Kikz – May 2,2009.


Pengantinku [4] - ending!

Aku memandangMu
Termangu dalam kagum
Tak pernah kudengar yang sepertiMu
Tak pernah kureguk manis cinta seperti cintaMu
Aku gemetar
Menerima cintaMu bulat utuh bagiku
DirengkuhMu aku pasrah bundar
PadaMu
Pengantinku,
Kutaruh percayaku
Akan masa lalu, kini dan segala yang akan datang
Kupungut malu serpihanku
Hati2 kuburai di genggamanMu
Ini cintaku, hanya untukMu
Ambil saja sekarang
Bukan belahan… tapi utuh aku!

Sebab Engkau, Pengantinku
Lebih manis dari segala cinta yang pernah aku kecap
Lebih puas dari segala kepuasan yg terjanjikan!

***
Kikz – May 2, 2009.

Tuesday, May 12, 2009

Bukit berbunga rumput ungu.


Satu awal siang ketika matahari belum lagi di ambang puncak terang

Hamparan luas hijau berpucuk dan berbunga ungu sejauh mata memandang

Angin sepoi sejuk segar dan dedaunan menyusun orkestra musik alam


Di situ

Di atas bukit kecil berbunga rumput ungu

Delapan kaki kijang, bukan liar, tapi tersayang

Kecil2, renyah riang berlari2an

Semuanya perempuan dengan rambut elok tergerai, oleh angin gunung dimain2kan.

Tiga coklat ikal dan satu lurus berkilau bagai sutra hitam legam.


Senang mereka… bahagia nian!

Lepas, bebas …tak pikir tentang esok, lusa ataupun nanti malam.

Cuma sekarang!

Saat ini saja, di bukit berbunga rumput ungu ini.

Nikmati lepas semua yang ada di atas sini dan tidak di bawah sana

Empat tawa dengan nada berbeda tetapi irama sama

Empat lengking canda yang bebas keluar tanpa dilarang batasan

Delapan bundar mata bening jernih cuma berisi kepuasan

Empat bidang raut segar tertadah menyerap hangat cahaya


Bukit kecil berbunga rumput ungu ini

Sangat indah tak terbilang…

Tapi aura bahagia empat kijang perempuan elok tersayang itu

Menyempurnakan!


Kikz. – May 10,2009

Catatan perjalanan ke Slatington, PA.

Thursday, January 1, 2009

Our Trip To Virginia and Washington DC

Tanggal 25 Desember lalu Tiara dan Kikz pergi ke Maryland untuk ikut acara Natal bersama GPDI se East Coast.

Kami pergi rame-rame sama rombongan gereja. Ada ti ga mobil beriring-iringan. Yani Chandra sekeluarga di satu mobil. Tante Dey dan putrinya Starlet dan cucunya Evelina sama seorang temannya Tante Maya di mobil satu lagi. Tiara dan Kikz ikut di mobil keluarga pastori, ada Opa Lexi, Oma Annie dan Tiara, Kikz dan Om Angky yang nyetir.
Berangkat dari Philadelphia sekitar jam 12 siang. Langsung ke Springfield, Virginia karna kami nginap di hotel di sana. Sampe di hotel sekitar jam 4 sore. Chech in, leyeh-leyeh sebentar sambil latihan nyanyi untuk nyumbang acara ntar malem, siap-siap gantian mandi... dan sekitar jam 6 berangkat ke ibadah di gereja Maryland.

Selesai acara natalan dah tengah malam. Balik ke hotel dan bobo... zzzz......zzz...

Paginya kami pergi jalan-jalan ke Washington DC... foto-fotoan di White House dan Washington Monument.
Nih laporan foto-fotonya... Selamat dinikmati!

Di bawah pohon natal di lobby hotel.

Kikz dan buah hatinya, Tiara... ladies in red!

Ikut-ikutan Tante Annie yang hobby berfoto di bawah bendera Amerika. Dikatain Angky katanya.... "Katrooookk banget!!!"

Ini di gereja, pas acara sambutan-sambutan... bosen jadi jeprat-jepret ajah foto2an sendiri. Si baby itu Evelina, dia tidur pulesss banget tak terganggu suara hiruk pikuk sekitar.

Selesai acara... semua dah bubar, gereja dah kosong. Tiara dapat teman baru... Jeffy, anaknya Stevy dan Rilly, gembala Scranton.

Ini esok paginya, baru bangun...eh gak ding, udah selesai breakfast kayaknya.

Belum mandi kok bergaya... ini yang kliatan dikit kakiknya Oma Annie. Tiara dan Kikz share sekamar sama Oma Annie dan Om Angky.

Oma Annie masih ngantuk tuh...

Oma Annie dan Tiara... pagi-pagi selesai doa pagi.

Anakku... Buah hatiku...! Bermanja-manja di pangkuan ibunda!

Tiara dan Oma... dancing around... goofing around!

Tiara dan Kikz di satu bed, Oma Annie di bed satu lagi, Om Angky di sofa... kaciaaann! Opa Lexi ga ikut nginap, kemarinnya langsung pulang sama Yani sekeluarga.

Tiara dan Holly... anjing piaraannya! Itu puppy butut itu ikuuuuuttt kemana Tiara pergi. Pokoknya kalau pergi nginap... dia harus ikut. Kalau ga.. Tiara ga bakalan bisa bobo.

Tiara dan Baby Evalina... lucu banget si baby ini. Mamanya orang Menado, papanya bule.

Tiara, Evelina dan Starlet, the baby's Mom. Cuddle up... snuggle up... di kamar Tante Dey. (seberang kamar kami.)

Di lobby hotel, barusan check out... lagi nungguin Om Angky ambil mobil. Mau berangkat ke Washington DC.

Little Miss Tiara... bergaya model di lobby hotel.

Kikz, Tiara dan Oma Annie... di halaman hotel.

Again...

Oma Annie, Starlet dan para kurcaci... Tiara dan Evelina!

Group shot di depan The White House... Tante Annie, Tante Maya, Evelina, Tante Dey, Tiara, Starlet dan Angky. (Kikz taking picture!)

Bro. angky mewakili Sy... soalnya si Karmin ga suka pergi-pergi rame-rame sih... payeh!

Tiara dan si cantik Tante Alet (Starlet).

Oma Annie, Tiara dan Tante Alet. Peace out, dude...!

Dua cewek pakai baju merah... gelandotan di pagarnya Gedung Putih. Untung ga diusir tuh...

Pose foto di gedung putih cuma di situ-situ aja... soalnya di sebelah-sebelah sana lagi kumuh... banyak sedang dibangun dek-dek darurat untuk persiapan acara upacara inagurasi presiden baru awal Februari nanti.

Kikz dan Tiara... foto iseng-iseng nih. Angky asal jepret.

The kids di pintu gerbang. Tiara dan para cucunya Pdt. Albert Ticoalu, gembala Maryland.

Ini pintu gerbang khusus untuk yang mau bikin appointment masuk ke gedung putih.

Di pojok jalan Pensylvania Avenue (alamat jalannya gedung putih). Jalan ini dulu jalan umum, dilewati kendaraaan. Tapi sejak peristiwa 911 ditutup untuk umum. Cuma boleh untuk wisatawan pejalan kaki.

Tiara mulai ngadat... ga suka lagi difoto-fotoin. Jadinya berdiri asal-asalan.

Silly Tiara...!

Tante Annie Pandelaki (Ibu Gembala), Tante Dey Ticoalu dan Tiara.

Foto sama polisi patroli naik kuda. Polisinya baik lho... dia mau berhenti dan sedikit berpose untuk difotoin sama kudanya. Kalau polisi yang naik mobil atau yang berdiri... wah galak-galak. Ga pernah senyum... ditanyapun jawabnya singkat padat, ga mau berramah-ramah.

Tante Annie kagum lihat kudanya... atau kagum lihat polisinya, Tante?

Kikz dan Ibu Gembala.

Di bawah pohon natal besar di belakang gedung Putih. Pohonnya besar tapi sepi... hiasannya ga bagus. Kesannya asal-asalan.

Di belakang kami itu, yang tampak dari kejauhan... itu Washington Monument.

Tiara kedinginan... mulai capek dia. jalannya jauh banget, karna ga dapat tempat parkir dekat-dekat situ. Hari liburan... jadi wisatawan lagi ruameeee....

Waktu itu dinginnya menusuk tulang lhooo...

Evelina terpesona ketemu tupai... hiii...hii.. lucu!

Tupainya juga cuex bebex tuh... ga takut dia sama manusia!

Group shot... Tante Maya, Alet, Evelina, Tiara, Kikz dan Tante Annie.

Duuuhhh.... copo iki cing ayu dewe iki yooo.....?????

Kikz ga sadar lho kalau ada Angky di belakang. Kirain berpose sendiri ala model... eh... ternyata ada yang nimbrung.

Wis yo....
Abis foto-fotonya.
Sampai jumpa di cara jalan-jalan berikutnya.
Luv U all, Miss U like crazyyyyyyyyyyyy!!!!!